Senin, 31 Maret 2008

Kontak Person

Kontak person:
guru, 081 339 700 109, (0374) 51423.(menyediakan juga madu sumbawa)

Harga:
Rp. 35.000 / Botol (600 mL), belum termasuk ongkos kirim

Anjuran:
Simpan ditempat sejuk

Petunjuk Pemakaian

Cara Konsumsi
  1. Dikocok dulu
  2. Siapkan air panas dalam mangkuk.
  3. Masukkan susu kuda sumbawa kedalam gelas sesuai aturan.
  4. Rendam gelas yang berisi susu kuda sumbawa yang berisi air panas tadi.
  5. Setelah hangat hangat susu dapat langsung diminum.
  6. Untuk obat kuat: tambahkan madu dan telur bebek atau ayam kampung.

Aturan minum
  • Dewasa: 100 ml/ setengah gelas, 2x sehari, bila dalam kondisi sakit
  • Anak-anak: 50 ml/ seperempat gelas, bila dalam kondisi sakit

Menjawab Tantangan

Fenomena Susu Kuda Liar (SKL) Sumbawa dimulai sejak peristiwa luar biasa yang dialami oleh salah satu tokoh masyarakat Bima, Drs. Abd. Wahab, yang sudah lama tinggal di Jakarta. Beliau mempunyai seorang putri yang terkena penyakit kanker darah atau dikenal dengan nama leukimia. Menurut dokter yang menangani perawatan putrinya, kematian tinggal menunggu waktunya, artinya secara medis tidak dapat ditolong atau diselamatkan.
Tetapi, berkat usaha dan ikhtiar yang terus menerus akhirnya membuahkan hasil. Di saat yang genting datang berita dari seorang dokter yang menganjurkan untuk menkonsumsi susu kuda liar.
Saat itu juga beliau lalu mengabarkan kepada keluarga di Bima untuk mengirimkan Susu Kuda Liar Sumbawa ke Jakarta. Anaknya pun segera diminumkan beberapa sendok makan SKL Sumbawa. Beberapa saat setelah meminum SKL, si sakit ini perlahan-lahan menggerakkan tangan lalu memanggil bapaknya.
Setelah kejadian mukjizat itu akhirnya membuahkan kesembuhan bagi putrinya. Beliau mencoba membagi kebahagian itu dengan orang orang-orang yang membutuhkan dengan mendatangkan SKL Sumbawa dari Pulau Sumbawa ke Jakarta. Alhamdulillah, sudah begitu banyak orang yang tersembuhkan berkat SKL Sumbawa, mulai dari masyarakat umum sampai keluarga-keluarga pejabat. Dari yang sekedar untuk minuman kesehatan/ringan sampai yang membutuhkan untuk obat.
Berdasarkan pemakaiannya, disamping penyakit leukemia SKL Sumbawa dapat mengatasi berbagai jenis penyakit lainnya, seperti: kanker, tumor, tekanan darah tinggi, paru-paru, asma, rheumatic, liver, ginjal, thypus, menurunkan kolesterol, deman beerdarah, thallasemia, lesu darah, anemia, alergi makanan, kekurangan hormone, sulit mendapatkan keturunan, jantung, darah rendah, maag, stroke, dan lain-lain.

Sejarah Singkat

Pulau Sumbawa di Propinsi Nusa Tenggara barat (NTB) dan kabupaten Sumba di Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah yang sudah lama dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai daerah penghasil lebah alam dan kuda baik itu kuda ternak maupun kuda balapan. Letak dan kondisi geografis kedua daerah ini sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi dan berbukit-bukit tandus dengan curah hujan rendah hanya ditumbuhi rumput serta tanaman perdue yang dikenal sebagai sabana memungkinkan sekali dan sangat cocok untuk peternakan.
Pada sebagian besar masyarakat bima dan kepulauan sumbawa terutama yang tinggal didaerah dataran tinggi memiliki peternakan kuda. Ternak yang dilakukan oleh masyarakat tidak di kandangkan seperti yang lakukan oleh masyarakat Indonesia umumnya tetapi dilepaskan di alam. Pada saat dibutuhkan, misalnya disaat tiba musim tanam, maka akan kumpulkan lagi.
Kenapa ada anggapan kuda liar? Karena pola ternak yang dilakukan masyarakat yang cenderung dilepas di alam bebas dan mencari makan sendiri. Makanan yang di konsumsi oleh kuda tidak terbatas pada rumput saja melainkan binatang-binatang berbisa seperti ular maupun tumbuh-tumbuhan yang beracun. Menurut beberapa orang yang paham dunia pengobatan, yang membuat perbedaan susu kuda bima dengan susu kuda di daerah lain sehingga bisa menjadi obat dan miniman yang menyehatkan adalah makanan yang dikonsumsi oleh kuda bima.
Susu kuda sumbawa jauh sebelum orang-orang mengenalnya, masyarakat Pulau Sumbawa umumnya dan masyarakat Bima khususnya sudah mengenal dan menkonsumsi untuk keperluan kesehatan dan minuman ringan, tetapi belum memahami manfaat dan khasiat sebenarnya.
Pada perkembangan selanjutnya, seiring dengan pola kehidupan maupun pola makan masyarakat urban (kota) yang cenderung mengkonsumsi makanan siap saji maupun makan yang dihasilkan lewat olahan kimiawi membawa dampak yang kurang baik untuk kesehatan dalam jangka panjang dengan tumbuh kembangnya penyakit-penyakit baru maupun aneh seperti kanker, HIV/AIDS, dan penyakit-penyakit aneh lainnya yang sebelumnya tidak dikenal dan dialami oleh masyarakat pedesaan.